Sabtu, 26 Mei 2012

Peranan Teknologi Digital Pada Era Modern

            
Perbedaan utama antara Negara maju dan Negara berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang pengetahuan dan teknologi di Negara – Negara maju karena didukung olhe system informasi yang mapan. Dan keseluruhan dari setiap perangkat komunikasi dan informasi tersebut menggunakan teknologi digital aga menjamin kualitas data yang dikirim, dan kecepatan data diterima oleh pengguna jika dibandingkan dengan pengguna yang masih mengunakan aplikasi dari teknologi analog.
Istilah digital telah menjadi bagian dari perbendaharaan kata kita sehari-hari. Sistem digital telah menjadi sedemikian luas hampir semua bidang kehidupan, dari komputer, piranti otomatis, robot, ilmu dan teknologi kedokteran sampai kepada transportasi, hiburan, penjelajah ruang angkasa dan banyak lagi.
Sistem Digital adalah sistem elektronika yang setiap rangkaian penyusunnya melakukan pengolahan sinyal diskrit. Sistem Digital terdiri dari beberapa rangkaian digital/logika,komponen elektronika, dan elemen gerbang logika untuk suatu tujuan pengalihan tenaga/energi.
Pada representasi digital kuantitas diwakili secara tidak proporsional tetapi oleh lambang yang disebut digit. Sebagai contoh jam digital yang menampilkan waktu dalam format digit desimal. Rangkaian Digital/Rangkaian Logika adalah kesatuan dari komponen-komponen elektronika pasif dan aktif yang membentuk suatu fungsi pemrosesan sinyal digit.

Kegunaan dan Peranan Teknologi Digital
1.      Bidang Telekomunikasi
Dalam telekomunikasi terdapat istilah komunikasi data yaitu teknologi yang berbasis sinyal elektrik komputer, sinyalnya bersifat terputus-putus dan menggunakan sistem bilangan biner. Bilangan biner tersebut akan membentuk kode-kode yang merepresentasikan suatu informasi tertentu. Teknologi ini memungkinkan kita untuk mendistribusikan Informasi dalam beragam jenis dan dalam jumlah yang banyak secara sekaligus.
Pada saat informasi dipancarkan dalam bentuk sinyal digital, walaupun telah menempuh jarak yang cukup jauh keutuhan data akan tetap terjaga. Sinyal digital tersebut akan melaui serangkaian repeater station (stasiun pengulang) yang berfungsi untuk melindungi dan memperkuat sinyal sepanjang jalur perjalanan transmisi. Gangguan berupa cuaca buruk dan noise tidak akan mempengaruhi transmisi sinyal digital. Hal tersebut terjadi karena, pada repeater station sinyal digital akan mengalami regenerasi. Sinyal-sinyal yang rusak akan digantikan oleh sinyal baru.
Teknologi digital melalui teknologi Integrated Service Digital Network ( ISDN ) atau dalam bahasa indonesia populer dengan sebutan jaringan telekomunikasi digital pelayanan terpadu dapat menghantarkan berbagai informasi dalam sebauh jaringan tunggal. ISDN bisa diibaratkan sebagai sebuah pipa saluran informasi besar yang terdiri dari berbagai komponen informasi yang dapat berupa gambar, data, suara
Peralatan pada teknologi digital membangkitkan produksi massal yang kemudian akan menekan biaya produksi. Alat-alat pada teknologi digital juga lebih stabil, praktis dan memiliki daya tahan yang lama dalam pemakaiannya. Hal tersebut menyebabkan biaya pemeliharaan menjadi lebih sedikit. Hal ini dikarenakan adanya teknologi integrated circuit ( IC) yang kemudian akan lebih dikenal dengan sebutan chips. Benda ini memberikan dampak yang signifikan, karena dengan sebuah chips, teknologi komputer yang sebelumnya harus menggunakan mesin dan komponen yang berukuran besar, berat dan tidak praktis dapat digantikan tugasnya oleh chips tersebut.
Beberapa contoh sistem telekomunikasi yang menggunakan teknologi digital :
·         multiplexing yang menggunakan digitalisasi dalam setiap proses yang dilakukannya. Multipelxing merupakan teknologi yang memungkinkan kita untuk mendistribusikan Informasi dalam beragam jenis dan dalam jumlah yang banyak secara sekaligus. Informasi yang berupa sinyal digital akan di distribusikan melalui sebuah saluran komunikasi tunggal. Nantinya saluran tunggal tersebut akan terbagi lagi menjadi saluran yang lebih kecil dan terpisah, Sehingga, kebutuhan akan konstruksi dan pemeliharaan akan semakin berkurang.
·         Jika suatu data telah mengalami proses multiplexing, maka diterminal lainnya juga pasti akan mengalami proses demultiplexing. Demuliplexing adalah pemisahan data yang telah digabung pada proses multiplexing, artinya data – data tersebut dipisah kembali sesuai dengan tujuan dari masing – masing data.
·         Modem merupakan singkatan dari modulator demodulator, yaitu perangkat yang dapat mengubah sinyal yang diterimanya dari sinyal analog menjadi sinyal digital, sesuai dengan kondisi yang dikehendaki. Proses ini dilakukan agar data dapat dikirim dan tersampaikan ke tempat tujuan dengan benar dan dapat diolah dengan baik.
2.      Bidang Arsitektur
Seiring dengan perkembangan teknologi digital yang berkembang secara pesat di berbagai bidang. Profesi arsitek juga terpengaruh dan mengalami perkembangan secara progresif dalam mempergunakan teknologi digital untuk membantu proses desain arsitektur hingga ke tahap pembangunan, bahkan memungkinkan arsitek untuk melakukan innovasi desain arsitektur yang kompleks ditinjau dari segi bentuk, struktur, fungsi, material dan lingkungan.
Menurut  Szalapaj (2005) beberapa peran dari penggunan teknologi digital dalam bidang arsitektur adalah sebagai berikut :
·         Sebagai alat bantu merepresentasikan desain arsitektur
·         Sebagai alat bantu simulasi
·         Sebagai alat bantu evaluasi
·         Sebagai jembatan antara proses perancangan ke tahap konstruksi
·         Sebagai penerjemah informasi digital ke dalam proses manufacturing/pembangunan
Secara digital dengan menggunakan bantuan aplikasi, aspek desain seperti struktur, material, dimensi dan properti lainnya dapat diintegrasikan ke dalam pembuatan real time bentuk model 3d digital secara parametrik. Hal ini memberikan kemudahan bagi arsitek dalam membangun geometri dari desain arsitekturnya melalui parameter yang dijadikan input ke dalam applikasi CAD. Sehingga bentuk geometri dapat diubah tanpa harus mengulang proses pembuatannya, melainkan dengan hanya memberikan input yang berbeda kepada parameter dasar yang membangun geometri tersebut.
Proses algorithmic sukses membentuk gubahan geometri yang diharapkan, desainer dapat dengan mudah mengkontrol komponen-komponen yang ada untuk melakukan modifikasi dengan merubah parameter-parameternya.  Sehingga proses eksplorasi, analisa, simulasi dan evaluasi dapat berlanjut secara simultan.
Maka dapat dilihat perbedaannya, apabila arsitek mempergunakan cara konvensional untuk mencapai gubahan geometri yang kompleks, tentunya akan mengkonsumsi waktu yang lebih lama dan sumber daya yang lebih banyak.
Mengacu pada cara ini, adalah sangat mungkin untuk mendapat banyak alternatif desain arsitektur yang akan mengarah pada satu solusi desain arsitektur . Dan sebagai tambahan, arsitek dapat melakukan eksplorasi desain sekaligus memahami proses fabrikasi dan aplikasinya yang pada akhirnya disempurnakan dengan penggunaan aplikasi FEM dan CAM.
Perkembangan alat bantu berupa aplikasi CAD, FEM, CAM dan penggunaan metoda Generative Design dalam proses desain arsitektur bertujuan untuk membantu arsitek dalam mendapatkan solusi desain yang terbaik.  Aplikasi dan metoda tersebut membantu dapat berfungsi sebagai katalis dalam proses desain arsitektur.

3.      Bidang Instrumentasi Pengukuran
Penggunaan multimeter digital dan Osiloskop,. Multimeter digital adalah alat ukur yang sama dengan multimeter biasanya, hanya saja dengan menggunakan teknologi digital, maka hasil pengukuran akan lebih akurat karena hasil pengukuran akan secara langsung ditampilkan pada layar alat ukur tersebut.
Osiloskop digital merupakan alat ukur sinyal listrik yang berada pada wilayah waktu. Secara digital alat ini dapat memberikan hasil pengukuran yang sangat akurat. Dengan menggunakan Osiloskop kita dapat mencari gangguan pada sebuah system rangkaian.

4.      Aplikasi Counter
Pada penerapan sederhana dengan menggunakan serangkaian Flip fliop, dapat dibentuk suatu rangkaian yang berfungsi sebagai memori (register) karena data yang berbentuk bit – bit biner disimpan sementara waktu untuk diproses lebih lanjut lagi. Rangkaian ini seterusnya di ubah dan dimodifikasi sehingga menghasilkan rangkaian counter, yaitu rangkaian yang dapat menghitung jumlah inputannya sebagai hasil dari outputnya, dengan melalui serangkaian proses logika pada gerbang – gerbang logika yang ada di dalamnya. Secara sederhana pemanfaat counter ini dapat dilihat pada penghitung mundur pada lampu lalu lintas, dan secara tingkat lanjut dapat dilihat dari contoh – contoh penggunaannya sebagai berikut :
·         Penghitung langsung
Dengan menggunakan sinyal sensor infrared, counter digunakan untuk mneghitung jumlah benda yang berada di dalam penampungnya. Misalkan counter digunakan untuk menghitung banyaknya kapsul, maka cara kerja nya sebagai berikut Setiap ada kapsul yang memotong sinar infrared sensor akan mengubahnya menjadi sinyal (clock), karena clock ini diumpankan pada clock sebuah counter maka counter akan menghitung atau naik satu. Jadi bila ada 10 kapsul yang memotong sinar maka ada 10 clock yang diberikan oleh sensor dan counter akan menghitung 1 sampai 10.
·         Pengukur Frekuensi
Pada system ini input dalam bentuk sinus diubah menjadi pulsa kotak melalui rangkaian Zero crossing detector, untuk menentukan frekuensi adalah dengan cara membuat rangkaian gerbang AND antara input sinyal (setelah diubah) dengan gelombang kotak dari sebuah osilator presisi 1 MHZ dibagi 106 oleh sebuah pembagi. Dari pembagi akan keluar gelombang kotak dengan frekuensi 1Hz untuk diumpankan pada JK-FF yang difungsikan sebagai T-FF (toggle), sehingga akan memberikan waktu untuk gerbang AND selama 1 detik. Dengan demikian sejumlah pulsa akan keluar dari gerbang selama waktu 1 detik dan diumpankan pada clock dari penghitung, tampilan pada display adalah jumlah pulsa per detik (frekuensi) yang berarti dalam satuan Hz.
·         Pengukur Waaktu
Hampir sama dengan pengukur frekuensi, hanya pada rangkaian ini menerapkan reset pada penghitung untuk memulai penghitungan. Kita ketahui bahwa output JK-FF merupakan clock dengan waktu 1 det (frekuensi 1Hz), sehingga penghitung akan memulai dari 0 dan seterusnya dimana setiap kenaikan hitungan berselisih 1 det.
·         Pengukur Jarak
Dalam system sonar pulsa ditransmisikan dan dibalikan oleh obyek kemudian diterima oleh penerima, dalam hal ini waktu yang digunakan oleh sebuah sinyal mulai ditransmisikan sampai diterima kembali merupakan waktu pengukuran (t detik). Sedangkan sinyal yang dikirimkan bisa berupa cahaya atau suara dimana kecepatan suara atau cahaya sudah kita ketahui (V km/det), maka jarak dapat diukur adalah S = (Vxt) / 2 km.
Pada system ini juga menerapkan pengukuran waktu, untuk start penghitung mulai dari 0 (dengan mereset) penghitung kemudian mulai menghitung naik sampai penghitung distop saat penerima memberikan sinyal 0 setelah menerima sinyal balik. Dan hasil hitungan merupakan pengukuran lintasan sinyal.
·         Pengukur Kecepatan
Pada pengukuran ini prinsipnya juga pengukuran waktu, hanya saja obyek yang diukur kecepatannya disensor pada dua tempat yang jaraknya sudah tertentu. Kemudian start dimulai saat obyek meninggal titik pertama, saat ini penghitung mulkai menghitung dari 0 sampai obyek sampai dititik kedua dan sensor akan menghentikan penghitung. Kecepatan akhirnya dapat ditentukan dengan rumus V = S / t m/det.
Secara tidak langsung system digital telah merubah pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dan efesien. Penerapan system digital pada dunia telekomunikasi dapat menghemat biaya  diberbagai sector, mempercepat pengiriman data, dan dapat menggabung beberapa data menjadi 1 paket untuk sekali dikirim. Sistem komunikasi digital juga memilliki kualitas data yang lebih baik, karena dapat dilakukan pengecekan kesalahan dalam transmisi datanya.
Pada bidang arsitektur Perkembangan alat bantu berupa aplikasi CAD, FEM, CAM dan penggunaan metoda Generative Design dalam proses desain arsitektur bertujuan untuk membantu arsitek dalam mendapatkan solusi desain yang terbaik.  Aplikasi dan metoda tersebut membantu dapat berfungsi sebagai katalis dalam proses desain arsitektur. Apabila arsitek mempergunakan cara konvensional untuk mencapai gubahan geometri yang kompleks, tentunya akan mengkonsumsi waktu yang lebih lama dan sumber daya yang lebih banyak.
Pada bidang instrumentasi pengukuran teknologi digital telah member keakuratan yang lebih dibanding penggunan teknologi analog. Sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan. Kesalahan sedikit saja  dalam pengukuran akan sangat berarti dan dapat menimbulkan efek perusakan pada komponen yang diukur.
Disamping mempunyai kompatibilitas yang tinggi dalam integrasi dengan sistem lain, juga adanya kemudahan dalam implementasi secara perangkat keras. Maka system komunikasi digital semakin dikembangkan untuk menghasilkan kemudahan – kemudahan dan efisensi bagi penggunanya.

Referensi
1.      Utom Budic TEKNIK DIGITAL           
2.      http://staffsite.gunadarma.ac.id/ade/index.php?stateid=download&id=12031&part=files
3.      http://ourn0tes.wordpress.com/2010/03/03/teknologi-komunikasi-digital/
4.      http://www.iaijabar.org/ruang-publikasi/1237-teknologi-digital-disain-arsitektur.html

1 komentar:

  1. ternyata banyak juga ya gan manfaat nya, tapi setau saya teknologi digital juga bermanfaat untuk bidang keagamaan, seperti jam digital sholat sebagai penanda waktu dan jadwal sholat.

    BalasHapus