Perbedaan utama antara
Negara maju dan Negara berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang pengetahuan dan teknologi di Negara –
Negara maju karena didukung olhe system informasi yang mapan. Dan keseluruhan
dari setiap perangkat komunikasi dan informasi tersebut menggunakan teknologi
digital aga menjamin kualitas data yang dikirim, dan kecepatan data diterima
oleh pengguna jika dibandingkan dengan pengguna yang masih mengunakan aplikasi
dari teknologi analog.
Istilah digital telah
menjadi bagian dari perbendaharaan kata kita sehari-hari. Sistem digital telah
menjadi sedemikian luas hampir semua bidang kehidupan, dari komputer, piranti
otomatis, robot, ilmu dan teknologi kedokteran sampai kepada transportasi,
hiburan, penjelajah ruang angkasa dan banyak lagi.
Sistem Digital adalah
sistem elektronika yang setiap rangkaian penyusunnya melakukan pengolahan
sinyal diskrit. Sistem Digital terdiri dari beberapa rangkaian
digital/logika,komponen elektronika, dan elemen gerbang logika untuk suatu
tujuan pengalihan tenaga/energi.
Pada representasi
digital kuantitas diwakili secara tidak proporsional tetapi oleh lambang yang
disebut digit. Sebagai contoh jam digital yang menampilkan waktu dalam format
digit desimal. Rangkaian Digital/Rangkaian Logika adalah kesatuan dari
komponen-komponen elektronika pasif dan aktif yang membentuk suatu fungsi
pemrosesan sinyal digit.
Kegunaan dan Peranan
Teknologi Digital
1. Bidang
Telekomunikasi
Dalam telekomunikasi terdapat istilah komunikasi
data yaitu teknologi yang berbasis sinyal
elektrik komputer, sinyalnya bersifat terputus-putus dan menggunakan sistem
bilangan biner. Bilangan biner tersebut akan membentuk kode-kode yang
merepresentasikan suatu informasi tertentu. Teknologi ini memungkinkan kita
untuk mendistribusikan Informasi dalam beragam jenis dan dalam jumlah yang
banyak secara sekaligus.
Pada saat informasi dipancarkan
dalam bentuk sinyal digital, walaupun telah menempuh jarak yang cukup jauh
keutuhan data akan tetap terjaga. Sinyal digital tersebut akan melaui
serangkaian repeater station (stasiun pengulang) yang berfungsi untuk melindungi
dan memperkuat sinyal sepanjang jalur perjalanan transmisi. Gangguan berupa
cuaca buruk dan noise tidak akan mempengaruhi transmisi sinyal digital. Hal
tersebut terjadi karena, pada repeater station sinyal digital akan mengalami
regenerasi. Sinyal-sinyal yang rusak akan digantikan oleh sinyal baru.
Teknologi digital melalui teknologi
Integrated Service Digital Network ( ISDN ) atau dalam bahasa indonesia populer
dengan sebutan jaringan telekomunikasi digital pelayanan terpadu dapat
menghantarkan berbagai informasi dalam sebauh jaringan tunggal. ISDN bisa
diibaratkan sebagai sebuah pipa saluran informasi besar yang terdiri dari
berbagai komponen informasi yang dapat berupa gambar, data, suara
Peralatan pada teknologi digital
membangkitkan produksi massal yang kemudian akan menekan biaya produksi.
Alat-alat pada teknologi digital juga lebih stabil, praktis dan memiliki daya
tahan yang lama dalam pemakaiannya. Hal tersebut menyebabkan biaya pemeliharaan
menjadi lebih sedikit. Hal ini dikarenakan adanya teknologi integrated circuit
( IC) yang kemudian akan lebih dikenal dengan sebutan chips. Benda ini
memberikan dampak yang signifikan, karena dengan sebuah chips, teknologi
komputer yang sebelumnya harus menggunakan mesin dan komponen yang berukuran
besar, berat dan tidak praktis dapat digantikan tugasnya oleh chips tersebut.
Beberapa contoh sistem
telekomunikasi yang menggunakan teknologi digital :
·
multiplexing yang
menggunakan digitalisasi dalam setiap proses yang dilakukannya. Multipelxing
merupakan teknologi yang memungkinkan kita untuk mendistribusikan Informasi
dalam beragam jenis dan dalam jumlah yang banyak secara sekaligus. Informasi
yang berupa sinyal digital akan di distribusikan melalui sebuah saluran
komunikasi tunggal. Nantinya saluran tunggal tersebut akan terbagi lagi menjadi
saluran yang lebih kecil dan terpisah, Sehingga, kebutuhan akan konstruksi dan
pemeliharaan akan semakin berkurang.
·
Jika suatu data telah
mengalami proses multiplexing, maka diterminal lainnya juga pasti akan
mengalami proses demultiplexing. Demuliplexing adalah pemisahan data yang telah
digabung pada proses multiplexing, artinya data – data tersebut dipisah kembali
sesuai dengan tujuan dari masing – masing data.
·
Modem merupakan
singkatan dari modulator demodulator, yaitu perangkat yang dapat mengubah
sinyal yang diterimanya dari sinyal analog menjadi sinyal digital, sesuai
dengan kondisi yang dikehendaki. Proses ini dilakukan agar data dapat dikirim
dan tersampaikan ke tempat tujuan dengan benar dan dapat diolah dengan baik.
2. Bidang Arsitektur
Seiring dengan perkembangan
teknologi digital yang berkembang secara pesat di berbagai bidang. Profesi
arsitek juga terpengaruh dan mengalami perkembangan secara progresif dalam
mempergunakan teknologi digital untuk membantu proses desain arsitektur hingga
ke tahap pembangunan, bahkan memungkinkan arsitek untuk melakukan innovasi
desain arsitektur yang kompleks ditinjau dari segi bentuk, struktur, fungsi,
material dan lingkungan.
Menurut
Szalapaj (2005) beberapa peran dari penggunan teknologi digital dalam bidang
arsitektur adalah sebagai berikut :
·
Sebagai
alat bantu merepresentasikan desain arsitektur
·
Sebagai
alat bantu simulasi
·
Sebagai
alat bantu evaluasi
·
Sebagai
jembatan antara proses perancangan ke tahap konstruksi
·
Sebagai
penerjemah informasi digital ke dalam proses manufacturing/pembangunan
Secara digital dengan menggunakan
bantuan aplikasi, aspek desain seperti struktur, material, dimensi dan properti
lainnya dapat diintegrasikan ke dalam pembuatan real time bentuk model 3d
digital secara parametrik. Hal ini memberikan kemudahan bagi arsitek dalam
membangun geometri dari desain arsitekturnya melalui parameter yang dijadikan
input ke dalam applikasi CAD. Sehingga bentuk geometri dapat diubah tanpa harus
mengulang proses pembuatannya, melainkan dengan hanya memberikan input yang
berbeda kepada parameter dasar yang membangun geometri tersebut.
Proses algorithmic sukses membentuk
gubahan geometri yang diharapkan, desainer dapat dengan mudah mengkontrol
komponen-komponen yang ada untuk melakukan modifikasi dengan merubah
parameter-parameternya. Sehingga proses eksplorasi, analisa, simulasi dan
evaluasi dapat berlanjut secara simultan.
Maka dapat dilihat perbedaannya,
apabila arsitek mempergunakan cara konvensional untuk mencapai gubahan geometri
yang kompleks, tentunya akan mengkonsumsi waktu yang lebih lama dan sumber daya
yang lebih banyak.
Mengacu pada cara ini, adalah sangat
mungkin untuk mendapat banyak alternatif desain arsitektur yang akan mengarah
pada satu solusi desain arsitektur . Dan sebagai tambahan, arsitek dapat
melakukan eksplorasi desain sekaligus memahami proses fabrikasi dan aplikasinya
yang pada akhirnya disempurnakan dengan penggunaan aplikasi FEM dan CAM.
Perkembangan alat bantu berupa
aplikasi CAD, FEM, CAM dan penggunaan metoda Generative Design dalam proses
desain arsitektur bertujuan untuk membantu arsitek dalam mendapatkan solusi
desain yang terbaik. Aplikasi dan metoda tersebut membantu dapat
berfungsi sebagai katalis dalam proses desain arsitektur.
3. Bidang
Instrumentasi Pengukuran
Penggunaan multimeter digital dan
Osiloskop,. Multimeter digital adalah alat ukur yang sama dengan multimeter
biasanya, hanya saja dengan menggunakan teknologi digital, maka hasil
pengukuran akan lebih akurat karena hasil pengukuran akan secara langsung
ditampilkan pada layar alat ukur tersebut.
Osiloskop digital merupakan alat ukur sinyal listrik
yang berada pada wilayah waktu. Secara digital alat ini dapat memberikan hasil
pengukuran yang sangat akurat. Dengan menggunakan Osiloskop kita dapat mencari
gangguan pada sebuah system rangkaian.
4. Aplikasi
Counter
Pada penerapan sederhana dengan menggunakan
serangkaian Flip fliop, dapat dibentuk suatu rangkaian yang berfungsi sebagai
memori (register) karena data yang berbentuk bit – bit biner disimpan sementara
waktu untuk diproses lebih lanjut lagi. Rangkaian ini seterusnya di ubah dan
dimodifikasi sehingga menghasilkan rangkaian counter, yaitu rangkaian yang
dapat menghitung jumlah inputannya sebagai hasil dari outputnya, dengan melalui
serangkaian proses logika pada gerbang – gerbang logika yang ada di dalamnya.
Secara sederhana pemanfaat counter ini dapat dilihat pada penghitung mundur
pada lampu lalu lintas, dan secara tingkat lanjut dapat dilihat dari contoh –
contoh penggunaannya sebagai berikut :
·
Penghitung langsung
Dengan menggunakan sinyal sensor
infrared, counter digunakan untuk mneghitung jumlah benda yang berada di dalam
penampungnya. Misalkan counter digunakan untuk menghitung banyaknya kapsul,
maka cara kerja nya sebagai berikut Setiap ada kapsul yang memotong sinar
infrared sensor akan mengubahnya menjadi sinyal (clock), karena clock ini diumpankan
pada clock sebuah counter maka counter akan menghitung atau naik satu. Jadi
bila ada 10 kapsul yang memotong sinar maka ada 10 clock yang diberikan oleh
sensor dan counter akan menghitung 1 sampai 10.
·
Pengukur Frekuensi
Pada system ini input dalam bentuk sinus
diubah menjadi pulsa kotak melalui rangkaian Zero crossing detector, untuk
menentukan frekuensi adalah dengan cara membuat rangkaian gerbang AND antara
input sinyal (setelah diubah) dengan gelombang kotak dari sebuah osilator
presisi 1 MHZ dibagi 106 oleh sebuah pembagi. Dari pembagi akan
keluar gelombang kotak dengan frekuensi 1Hz untuk diumpankan pada JK-FF yang
difungsikan sebagai T-FF (toggle), sehingga akan memberikan waktu untuk gerbang
AND selama 1 detik. Dengan demikian sejumlah pulsa akan keluar dari gerbang
selama waktu 1 detik dan diumpankan pada clock dari penghitung, tampilan pada
display adalah jumlah pulsa per detik (frekuensi) yang berarti dalam satuan Hz.
·
Pengukur Waaktu
Hampir sama dengan pengukur
frekuensi, hanya pada rangkaian ini menerapkan reset pada penghitung untuk
memulai penghitungan. Kita ketahui bahwa output JK-FF merupakan clock dengan
waktu 1 det (frekuensi 1Hz), sehingga penghitung akan memulai dari 0 dan
seterusnya dimana setiap kenaikan hitungan berselisih 1 det.
·
Pengukur Jarak
Dalam
system sonar pulsa ditransmisikan dan dibalikan oleh obyek kemudian diterima
oleh penerima, dalam hal ini waktu yang digunakan oleh sebuah sinyal mulai
ditransmisikan sampai diterima kembali merupakan waktu pengukuran (t detik).
Sedangkan sinyal yang dikirimkan bisa berupa cahaya atau suara dimana kecepatan
suara atau cahaya sudah kita ketahui (V km/det), maka jarak dapat diukur adalah
S = (Vxt) / 2 km.
Pada system ini juga menerapkan
pengukuran waktu, untuk start penghitung mulai dari 0 (dengan mereset)
penghitung kemudian mulai menghitung naik sampai penghitung distop saat
penerima memberikan sinyal 0 setelah menerima sinyal balik. Dan hasil hitungan
merupakan pengukuran lintasan sinyal.
·
Pengukur Kecepatan
Pada pengukuran ini prinsipnya
juga pengukuran waktu, hanya saja obyek yang diukur kecepatannya disensor pada
dua tempat yang jaraknya sudah tertentu. Kemudian start dimulai saat obyek
meninggal titik pertama, saat ini penghitung mulkai menghitung dari 0 sampai
obyek sampai dititik kedua dan sensor akan menghentikan penghitung. Kecepatan
akhirnya dapat ditentukan dengan rumus V = S / t m/det.
Secara tidak langsung
system digital telah merubah pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dan efesien.
Penerapan system digital pada dunia telekomunikasi dapat menghemat biaya diberbagai sector, mempercepat pengiriman
data, dan dapat menggabung beberapa data menjadi 1 paket untuk sekali dikirim. Sistem komunikasi digital juga
memilliki kualitas data yang lebih baik, karena dapat dilakukan
pengecekan kesalahan dalam transmisi datanya.
Pada bidang
arsitektur Perkembangan alat bantu berupa
aplikasi CAD, FEM, CAM dan penggunaan metoda Generative Design dalam proses
desain arsitektur bertujuan untuk membantu arsitek dalam mendapatkan solusi
desain yang terbaik. Aplikasi dan metoda tersebut membantu dapat
berfungsi sebagai katalis dalam proses desain arsitektur. Apabila
arsitek mempergunakan cara konvensional untuk mencapai gubahan geometri yang
kompleks, tentunya akan mengkonsumsi waktu yang lebih lama dan sumber daya yang
lebih banyak.
Pada
bidang instrumentasi pengukuran teknologi digital telah member keakuratan yang
lebih dibanding penggunan teknologi analog. Sehingga dapat mengurangi tingkat
kesalahan. Kesalahan sedikit saja dalam
pengukuran akan sangat berarti dan dapat menimbulkan efek perusakan pada
komponen yang diukur.
Disamping mempunyai
kompatibilitas yang tinggi dalam integrasi dengan sistem lain, juga adanya
kemudahan dalam implementasi secara perangkat keras. Maka system komunikasi digital semakin
dikembangkan untuk menghasilkan kemudahan – kemudahan dan efisensi bagi
penggunanya.
Referensi
1. Utom
Budic TEKNIK DIGITAL
2. http://staffsite.gunadarma.ac.id/ade/index.php?stateid=download&id=12031&part=files
3. http://ourn0tes.wordpress.com/2010/03/03/teknologi-komunikasi-digital/
4. http://www.iaijabar.org/ruang-publikasi/1237-teknologi-digital-disain-arsitektur.html